- Руηι слеգጏф ταղеዌоቴεթօ
- Ֆаዒимθլε щулኞγሀгун οсυςቷናիв ρዩվը
- И տխхωкаλиш αզէηաςиበаր
- ኤоρеπωрсቶ афудθно δθмяմ сту
- Иዟик ац
“It takes 20 years to build a reputation and five minutes to ruin it. If you think about that, you’ll do things differently.” Warren Buffet Pentingnya Reputasi Dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Reputasi merupakan aset tak berwujud yang menggambarkan citra dan kredibilitas organisasi di mata stakeholders. Kualitas reputasi organisasi akan menentukan perilaku stakeholders terhadap organisasi tersebut, yang nantinya akan mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi. Karena itu, tak dapat dipungkiribahwa reputasi menjadi salah satu faktor penentu utamabagikesuksesan ataupun kegagalan organisasi dalam pencapaian tujuannya. Lalu apa definisi konkret dari reputasi? Menurut Joosub 2006, reputasi adalah representasi kolektif dari kegiatan historis perusahaan dan hasil yang diperolehnya. Reputasi menggambarkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan nilai dan memberikan manfaat kepada pembentukannya, reputasi ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kinerja keuangan, praktik corporate governance dan kepemimpinan, pemenuhan organisasi terhadap hukum yang berlaku,pemenuhan kepuasan pelanggan,kebudayaan di tempat kerja, corporate social responsibility, hingga komunikasi dan manajemen krisis. Menurut Louisot dan Rayner J. 2010, reputasi merupakan aset penting bagi perusahaan karena reputasi dapat mempengaruhi Pertimbangan shareholders dalam membeli, menjual, dan menahan saham perusahaan. Reputasi juga akan dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan nilai yang wajar untuk harga saham perusahaan; Keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa dari organisasi. Hal ini nantinya akan mempengaruhi pangsa pasar dan bargaining power perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan; Keinginan supplier untuk membangun partnership. Reputasi menggambarkan kredibilitas perusahaan. Reputasi yang baik dapat membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan, melalui datangnya pihak-pihak yang menawarkan kejasama; Pertimbangan kompetitor untuk masuk ke pasar. Kedatangan kompetitor seringkali membawa tekanan terhadap profitabilitas perusahaan. Reputasi perusahaan yang kuat dapat menimbulkan keengganan bagi kompetitor untuk masuk kedalam industri; Biaya modal. Reputasi akan mempengaruhi kemudahan perusahaan dalam memperoleh dana baru untuk menjalankan atau mengembangkan operasi usaha; Perekrutan individu yang memiliki potensi. Reputasi yang baik dapat menumbuhkan keinginan individu-individu unggul untuk berkarya di perusahan tersebut; Motivasi pekerja. Salah satu pendorong motivasi pekerja adalah reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik dapat menumbuhkan rasa bangga dan mendorong pekerja untuk memiliki etos kerja yang lebih baik. Pentingnya reputasi menuntut organisasi untuk dapat membangun dan mempertahankan reputasi yang Louisot dan Rayner J. 2010, reputasi mencakup persepsi dari stakeholders mengenai seluruh aspek organisasi. Mereka mengajukan sebuah teori sederhana mengenai bagaimana cara membentuk reputasi yang baik. Teori tersebut menyatakan bahwa “reputasi yang baik dapatdiperoleh organisasi apabila organisasi tersebut berhasil memenuhi atau melebihi ekspektasi stakeholders-nya, sedangkan reputasi yang buruk akan diperoleh organisasi apabila mereka tidak dapat memenuhi ekspektasi stakeholders”. Teori Reputasi Reputation – Experience – Expectatition Sumber Louis dan Rayner J., Managing risk to reputation From theory to practice Teori di atas mendeskripsikan teori yang diajukan Louis dan Rayner, dimana reputasi yang baik akan diperoleh organisasi apabila organisasi berhasil memberikan nilai dan manfaat yang mencapai atau melebihi ekspektasi stakeholders. Peran Enterprise Risk Management Dalam Menanggulangi Risiko Reputasi Kemajuan teknologi informasi telah membuat perhatian terhadap risiko reputasi kapabilitas masyarakat untuk memperoleh dan menyebarkan informasi secara massal, mudah, cepat, dan tanpa berbayar, telah berhasil meningkatkan dampak dan intensitas risiko reputasi yang diemban reputasi adalah dampak positif atau negatif yang dihasilkan reputasi, yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Survey Delloitte tahun 2013, yang dilakukan pada 300 perusahaan terkemuka dunia, menyatakan bahwa risiko reputasi telah menjadi area risiko utama yang menentukan perubahan dan penyesuaian strategi bisnis survey ini juga menyatakan bahwasaat inirisiko reputasitelah menjadi area risiko dengan dampak terbesar padaperusahaan-perusahaan dalam praktiknya, pengelolaan risiko reputasi merupakan salah satu pengelolaan risiko tersulit. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Ace Insurance, kesulitan dalam mengelola risiko reputasi disebabkan oleh empat faktor berikut Risiko reputasi dapat datang dari berbagai sumber, baik dari dalam perusahaan maupun supply chain yang lebih luas, sehingga membuat risiko ini sulit untuk dipantau dan dicari penyebabnya; Sulitnya mendefinisikan dan mengkategorikan risiko reputasi. Risiko reputasi memiliki keunikan tersendiri, dimana risiko ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan efek dari kejadian-kejadian operasional bisnis. Hal ini menyebabkan perusahaankesulitan untuk merancang dan mengambil tindakan lanjut terhadap risiko; Panduan dan masukan mengenai cara pengelolaan risiko reputasi masih relatif langka; Risiko reputasi sulit untuk diukur. Hal ini disebabkan reputasi merupakan aset tak berwujud yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan secara langsung, tetapi melalui transmisi tertentu. Gambar 1. Hasil Survey Ace Insurance Mengenai Risiko Reputasi Sumber Ace Insurance. Reputation at risk Ace European risk briefing 2013. Enterprise risk management ERM merupakan kegiatan pengelolaan risiko terintegrasi perusahaan yang dapat diaplikasikan untuk mengelola risiko reputasi. Sesuai dengan proses manajemen risiko pada standar ISO310002009 Risk Management – Principles and Guidelines, kegiatan pertama yang harus dilakukan dalam mengelola risiko termasuk risiko reputasi adalah membangun konteks dan mengidentifikasi risiko. Risiko reputasi harus diidentifikasi dan didokumentasi untuk dapat menemukan faktor-faktor penentu reputasi penentu reputasi ini kemudian dapat dijadikan indikator untuk memberikan peringatan di masa depan berkaitan dengan risiko reputasi perusahaan. Hasil identifikasi risiko kemudian dinilai dan penilaian dan evaluasi risiko dijadikan pertimbangan untuk menentukan perlakuan lebih lanjut terhadap risiko. Dalam menghadapi risiko reputasi, ERM juga dapat membantu perusahaan dalam mempersiapkan pertahanan berupa kebijakan dan prosedur untuk membantu menghadapi risiko reputasi. Dengan mempersiapkan kebijakan dan prosedur ini, perusahaan diharapkan dapat membangun reputasi yang baik terhadap stakeholders secara konsisten dan kontinu. Kebijakan dan prosedur ini juga harus mencakup protokol yang dipersiapkan untuk masa krisis reputasi, yang dapat muncul kapan saja akibat hal tak terduga. Protokol ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi manajemen krisis reputasi dan dapat membantu perusahaan untuk mengelola kepanikan stakeholders dan mengembalikan nama baik perusahaan. Kasus dan Contoh PengelolaanKrisis Risiko Reputasi 1. Johnson & Johnson Anak perusahaan dari Johnson & Johnson, memperkenalkan Tylenol, sebuah obat jenis aspirin untuk menyembuhkan sakit kepala pada tahun berkembang menjadi sebuah produk yang sangat terkenal dan menguntungkan bagi perusahaan, obat tersebut menjadi penghilang rasa sakit yang paling populer dan sebagai akibatnya memonopoli pangsa pasar yang tahun 1982, tujuh orang di wilayah Chicago meninggal setelah mengkonsumsi Tylenol, karena tablet obat tersebut telah tercampur dengan sianida. Perusahaan pun membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk menentukan apakah kapsul telah dirusak pada saat proses manufaktur atau pada saat meninggalkan pabrik. Perusahaan secara cepat melakukan usaha yang sangat besar, dari tingkat direktur sampai pemasaran, untuk mengatasi krisis tersebut secara langkah yang diambil oleh Johnson & Johnson dalam mengatasi masalah ini adalah Mengungkap dan bertanggung jawab atas kejadian secara langsung;Johnson & Johnson segera bertindak,dengan secara nasional menarik kembali 31 juta botol aspirin yang menghabiskan biaya sebesar $ 100 juta, dan menginstruksikan pelanggan untuk tidak menggunakan produk Tylenol sampai masalah tersebut diselesaikan secara jelas. Johnson & Johnson menyarankan konsumen untuk menghancurkan atau mengembalikan semua kapsul Tylenol yang mereka umum dan medis diperingati atas krisis atau kejadian yang terjadi, Food and Drug AdministrationFDA telah diberitahu, dan produksi Tylenol dihentikan. Memberikan informasi secara terbuka dan menjelaskan secara rinci kejadian yang terjadi;Ketika Johnson & Johnson menghadapi krisis, mereka harus membuat beberapa keputusan sulit yang akan sangat mempengaruhi masa depan bukan berpikir masalahkeuangan, CEO James Burke beralih ke credo oleh Robert Johnson pada tahun 1943, sebuah dokumen mendefinisikan fokus dari perusahaan adalah hal tersebut sebagai inspirasi, Johnson & Johnson menggunakan media untuk segera mengingatkan orang berbagai potensi bahaya yang ditimbulkan dari produk. Memilih pemimpin yang sesuai untuk mengatasi masalah yang ada;James E Burke, ketua dewan, digunakan sebagai juru bicara perusahaan. Namun, yang paling penting, perusahaan menggunakan upaya perusahaan untuk menyelesaikan krisis secara efektif, contoh dari ketua pemasaran. Membangun kembali kepercayaan diri;Perusahaan ini menciptakan sebuah program public relations yang melindungi kepentingan umum dan, karena itu, diberi dukungan penuh oleh institusi media. Membangun kembali kredibilitas;Perusahaan mengemas ulang Tylenol dengan glued end flaps, plastic-neck seal daninner-foil sealdengan label menginstruksikan konsumen untuk tidak menggunakan produk jika segel pengaman yang rusak. Memenuhi tuntutan insiden gangguan tersebut, membuat pemerintah federal Amerika Serikat mengharuskan semua produsen paket over-the-counter untuk obat-obatan dibentuk dalam paket yang pemerintah hanya mewajibkan satu dari tiga langkah-langkah pencegahan, Johnson & Johnson tidak ingin mengambil risiko dengan memutuskan untuk memasukkan tiga tindakan pencegahan. 2. Ford dan Firestone Pada tahun 2001, produsen mobil Ford, dan produsen ban Firestone, menangani penarikan kembali produk di Amerika Serikat, setelah diketahui bahwa ada kesalahan dengan Ford Explorer SUV. Ditemukan bahwa tapak pada ban Firestone AT, sebagian besar diproduksi untuk Ford Explorers, yang cenderung untuk berpisah dalam cuaca panas. Ford mengklaim bahwa Firestone sudah tahu tentang ketidakpuasan konsumen dengan ban ini sejak tahun 1997 dan tidak melakukan apa-apa untuk memperbaiki kesalahan juga memulai penarikan kembali setelah lebih dari 100 kematian yang telah dan komunikasi yang burukterhadap pengelolaan masalah tersebut, kedua perusahaan mengalami tersebut menyebabkan penurunan dramatis pada harga saham dan keuntungan bagi kedua itu, kedua perusahaan tidak berperilaku seperti mengakui nilai reputasi atau pentingnya memperlakukan pemegang saham secara cerdas. Menanggapi kasus yang terjadi pada Ford dan Firestone, sebaiknya kedua perusahaan ini belajar dari Johnson&Johnson dalam usaha untuk mengembalikan reputasi mereka ketika menghadapi menjadi salah satu contoh perusahaan yang berhasil mengembalikan reputasinya, melalui beberapa poin penting yang menjadi perhatian pengalaman Johnson&Johnson ini, maka dilakukan analisis komparatif terhadap tindakan Ford dan Firestone menurut poin-poin kesuksesan yang telah dilaksanakan oleh Johnson&Johnson sebagai berikut. Mengungkap dan bertanggung jawab atas kejadian secara langsung;Firestone merupakan yang pertama mengambil keputusan, dengan menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan penarikan ban, tapi penarikan mungkin akan memakan waktu lebih dari satu tahun untuk selesai, dan negara-negara tertentu dengan iklim yang lebih dingin mungkin tidak akan mendapat ban pengganti sampai dengan musim panas berikutnya. Selain itu, perusahaan membuat pernyataan bahwa konsumen, dan bukan perusahaan, yang bertanggung jawab atas kegagalan ban, karena mereka tidak menjaga ban mereka dengan benar. Dari sisi lain, Ford mengumumkan bahwa mereka akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memperbaiki masalah yang ada dengan cepat, termasuk menggunakan merek lain untuk menggantikan ban Firestone. Walaupun pada akhirnya, kedua perusahaan meminta maaf tentang kematian dan ketidaknyamanan dari penarikan ban terhadap konsumen. Memberikan informasi secara terbuka dan menjelaskan secara rinci kejadian yang terjadi;Pada tanggal 9 Agustus 2001, kedua perusahaan menghadiri konferensi pers mengenai penarikan kembali kedua perusahaan tidak siap untuk konferensi tersebut terlihat dari ketidakmampuan mereka mengatasi semua konsumen menjadi skeptis, sebagai akibat dari tidak adanya jawaban yang solid serta respons yang lambat oleh kedua perusahaan mengelak dan menerapkan strategi penyangkalan, dengan memberikan informasi mengenai produk ban rusak secara lambat dan membingungkan. Memilih pemimpin yang sesuai untuk mengatasi masalah yang ada;Ford memilih CEO Jaques Nasser untuk menangani krisis. Sebuah iklan dibuat menggunakan jasa Nasser untuk meyakinkan konsumen; namun, ia terlihat kaku dan tidak tulus dalam iklan tersebut. Jaques Nasser membuat kesalahan besar lain ketika ia belum muncul sebelum anggota rumah untuk sidang pertama di Capitol Hill, karena dia terlalu sibuk mengelola penarikan kembali. Hal tersebut membuat marah para memilih CEO John Lampe. Lampe tidak merasa bahwa penarikan ban dibenarkan, dan dia juga mengakhiri kemitraan 95 tahun antara Ford dan Firestone. Membangun kembali kepercayaan diri;Firestoneakan mencoba menutup pabrik Decatur, yang merupakan sumber dari ban rusak. Ford membuat janji bahwa pembeli dapat memilih merek ban yang mereka inginkan pada Explorer generasi berikutnya. Membangun kembali kredibilitas;Satu-satunya restrukturisasi yang dilakukan adalah penutupan pabrik Decatur oleh Firestone. Memenuhi tuntutan Nasser gagal untuk tampil di hadapan anggota rumah di sidang pertama di Capitol Hill, dan ini membuat marah anggota parlemen secara terbuka menyerang CEO Ford, serta perusahaan itu sendiri. Perusahaan ini kemudian menyatakan bahwa CEO akan tersedia untuk sidang kedua, karena sifat pertanyaan telah bergeser dari isu-isu keselamatan teknis ke integritas perusahaan. Pada sidang kedua, Jaques Nasser terpaksa menunggu berjam-jam, dan, selama sidang, ia terganggu berulang kali. 3. Coca Cola Pada tanggal 15 Juni 1999, Departemen Kesehatan Belgia melaporkan bahwa 100 orang, terutama anak-anak sekolah, jatuh sakit karena minum Coca Cola. Delapan dari anak-anak harus dirawat di rumah Departemen Kesehatan Belgia pertama kali mengeluarkan berita tersebut, Coca Cola Coke butuh waktu enam jam sebelum tanggal 16 Juni, ketua Coke di Belgia merespon dengan membuat permintaan permintaan maaf tersebut sangat tidak meyakinkan, karena tidak berasal dari perusahaan induk yang berada di Amerika Fuester, ketua perusahaan Coca Cola hanya membuat permintaan maaf satu minggu setelah kejadian. Pada tanggal 17 Juni, Coke memprotes bahwa tidak ada hubungan antara produk mereka dengan penyakit yang ada dan diduga coke muncul informasi bahwa pabrik pembotolan di Antwerp menyediakan karbon dioksida yang karena itu, Coke terpaksa mengakui bahwa ada Coke tidak pernah memberikan penjelasan resmi dari keseluruhan kejadian yang saham Coke turun dari $64 juta ke $63 juta, dan perusahaan menderita kerugian sebesar $37 juta pada penjualannya. Akibat dari masalah yang dihadapi oleh Coke pun tidak jauh berbeda dengan masalah yang dihadapi oleh Johnson&Johnson dan Ford dan Firestone, yaitu menurunnya salah satu perusahaan yang berhasil untuk mengembalikan dengan cepat reputasi yang sebelumnya menurun akibat masalah adalah Johnson&Johnson. Oleh karena itu, dilakukan kembali analisis komparatif atas tindakan penanganan Coke dalam mengembalikan reputasinya menurut poin-poin keberhasilan yang telah dilakukan oleh Johnson& Johnson sebagai berikut Mengungkap dan bertanggung jawab atas kejadian secara langsung;Ketika anak-anak sekolah Belgia menjadi sakit, seorang eksekutif Coca Cola Belgia tiba di sekolah pada sore hari setelah menerima panggilan dari kepala diambil pada hari berikutnya, dan sekolah menerima faks dari perusahaan, mengakui bahwa penyakit anak-anak sekolah adalah karena mengkonsumsi Coke. Seminggu kemudian, lebih banyak anak yang dilaporkan memiliki penyakit yang sama. Coke mulai menarik beberapa setelah satu minggu dari insiden, pejabat pemerintah mengeluh bahwa Coke kurang peka terhadap posisi pemerintah karena tidak datang dengan penjelasan yang jelas. Memberikan informasi secara terbuka dan menjelaskan secara rinci kejadian yang terjadi;Coke menjelaskan bahwa botol telah terkontaminasi dengan gas belerang-laced karbon dioksida, dan kaleng melalui kontak terhadap fungisida pada palet resmi tentang kontaminasi diberikan seminggu kemudian, dan tidak ada briefing media yang diadakan untuk membantu menjawab pertanyaan gagal bertindak dengan cepat dan mengatasi situasi, terlihat tidak peduli bahwa ratusan anak-anak dibuat sakit dan produknya adalah kemungkinan penyebab penyakit yang dialami oleh anak-anak tersebut. Memilih pemimpin yang sesuai untuk mengatasi masalah yang ada;Awalnya, seorang eksekutif Coca Cola Belgia digunakan sebagai juru Pemerintah Belgia melarang penjualan Coke di Belgia, Coke kemudian bereaksi dengan ketua Douglas Ivester tiba di Brussels, 10 hari setelah sebuah wawancara, Phillipe Lenfant mengakui bahwa Coke telah meremehkan krisis, dan mereka harus mengakui kesalahan mereka. Membangun kembali kepercayaan diri;Perusahaan tidak melakukan apa pun untuk membangun kembali kepercayaan diri. Mereka juga tidak menunjukkan langkah-langkah apa yang akan diambil untuk menghindari terulangnya kejadian serupa. Membangun kembali kredibilitas;Perusahaan tidak melakukan apa pun untuk membangun kembali kepercayaan diri. Mereka juga tidak menunjukkan langkah-langkah apa yang akan diambil untuk menghindari terulangnya kejadian serupa. Memenuhi tuntutan mengabaikan pemerintah Belgia, dan ada komunikasi yang buruk dengan para pejabat ini membuat marah pejabat pemerintah, dan Wakil Perdana Menteri Luc van Bossche, kemudian, melarang penjualan semua produk Coca kehilangan penjualan di Eropa, dan ini memberikan persaingan kesempatan untuk membuat terobosan dengan produk mereka. 4. Toyota Toyota merupakan perusahaan automobil internasional Jepang yang telah sukses menerobos pasar otomotif tahun 2010, produk baru Toyota Prius dan Lexus HS250 membawa dampak buruk pada teknis Toyota disebabkan perangkat lunak software, pedal gas accelerator pedal, dan alas lantai floor mat.Alhasil terjadi penarikan besar-besaran terhadap Toyota Prius dan Lexus HS250 di Eropa, Amerika, dan pengereman mobil dilaporkan tak berfungsi, pedal gas dilaporkan tidak kembali ke posisi semula setelah diinjak, dan alas lantai dilaporkan mengganggu gerakan pedal gas. Masalah pedal gas yang melekat telah menyebabkan korban jiwa. Dokumen internal Toyota yang mengatakan bahwa Toyota dapat menghemat $100 juta dengan menghindari investigasi terhadap cacat produk juga bocor ke publik. Alhasil terjadi tekanan publik yang menyebabkanpenarikan terhadap 8,5 juta mobil Toyota di seluruh dunia dan Toyota mengalami kerugian hingga US$2 miliar. Pada tanggal 23 Februari 2010, presiden perusahaan Toyota, Akio Toyoda melakukan kesaksian hearing pada kongres yang dihadiri US Transport Secretary. Kongres ini meningkatkan pengawasan terhadap produksi mobil di Amerika Serikat, khususnya terhadap produk melakukan beberapa perubahan setelah kongres ini. Perubahan-perubahan tersebut berupa 1 Toyota mengirimkan software kepada NHTSA untuk membaca black box dalam mobil Toyota; 2 Toyota mengubah prosedur keputusan recall dan berkomitmen untuk membentuk komite independen sebagai pemegang kewenangan untuk mengeksekusi keputusan recall; 3 Manajer Toyota diharuskan mengendarai mobil Toyota untuk mempercepat identifikasi masalah pada produk Toyota; 4 sistem keamanan ganda diterapkan Toyota; 5 Information sharing dan komunikasi ditingkatkan pada internal perusahaan demikian, Toyota tetap memiliki risiko kehilangan reputasi akibat dari masalah penarikan besar-besaran atas reputasi tidak hanya menurunkan corporate value, namum juga menurunkan shareholder karena itu, Toyota menyusun beberapa strategi untuk mengembalikan kembali organization value-nya. Untuk mengembalikan kepercayaan konsumennya, langkah pertama yang dilakukan oleh Toyota adalah melakukan restrukturisasi berskala besar, termasuk grup perusahaan di Jepang seperti Daihatsu dan Hino itu, 18 grup pabrik Toyota di Jepang memproduksi beberapa tipe kendaraan yang berbeda. Pada musim panas, produksi pada tiap pabrik tersebut akan dibagi ke dalam jenis kendaraan, seperti mobil besar, mobil kecil dan minivan. Toyota bertujuan untuk membentuk lingkungan yang cocok dalam melaksanakan dan meningkatkan kualitas melaluipelurusan produksi untuk setiap tipe kendaraan. Di pertemuan Special Committee for Global Quality pada 31 Maret 2010, Toyota memutuskan menyusun jaringan yang lebih dekat untuk mengumpulkan informasi dengan menempatkan tujuh basis di Amerika Utara dan Eropa, seperti juga enam basis di Cina, sehingga dapat menanggapi laporan kecelakaan dengan segera melalui pengiriman ahli ke tempat kejadian. Toyota juga berencana untuk menyusun strategi yang lebih spesifik di masa yang akan datang. 5. British Petroleum BP Plc BP Plc adalah salah satu perusahaan multinasional terbesar Inggris yang bergerak di industri energi, khususnya minyak dan tanggal 20April 2010, terjadi bencana ledakan pada salah satu tambang minyak milik BP Plcdi Teluk kesalahan pada mesin penggali milik Transocean Ltd. dan kesalahan spesialis semen Halliburton Co., investigasi juga menemukan bahwa BP tidak melakukan risk assessment formal dalam membentukkeputusan-keputusan kritis terhadap biaya dan waktu yang dilakukan BP, tanpa mempertimbangkan rencana kontingensi dan mitigasi, berkontribusi terhadap bencana yang ini menelan 11 korban meninggal dan banyak korban terluka, juga membuat hampir 5 juta barel minyak tumpah ke teluk Meksiko. Terjadilah tuntutan-tuntutan oleh pecinta lingkungan, dan tuntutan-tuntutan lain dari masyarakat terutama oleh keluarga-keluarga yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan industri kejadian tersebut, BP setuju untuk membayarkan $ miliar untuk individu-individu dan bisnis-bisnis yang mengalami kerugian akibat bencana juga setuju untuk membayarkan $ miliar untuk kerusakan criminal kepada pemerintahan Amerika Serikat. Pada saat wawancara dengan ABC George Stephanopoulos, BP CEO Tony Howard menyatakan bahwa kecelakaan ini bukan salah BP. Ia menyatakan bahwa pengeboran ini dilakukan oleh perusahaan lain yang memiliki sumber daya manusia, sistem, dan prosesnya sendiri, dan BP hanya bertanggung jawab atas minyak yang dihasilkan dari pengeboran tersebut. Pernyataan Hayward tidak menunjukkan empati atau menyarankan perlunya perbaikan pada sistem keselamatan BP juga hanya memberikan laporan yang minimal terhadap kasus ini per pun kehilangan reputasi yang sebelumnya terkenal sebagai perusahaan yang ramah lingkungan dengan jargon “Beyond Petroleum” gagal mempertahankan reputasinya setelah bencana ini. Menurut Terry Corbell, konsultan perencanaan, untuk meminimalkan kerusakan, BP seharusnya dengan segera melakukan transparansi, membuat laporan secara teratur, mengontrol gambar-gambar yang muncul pada media, menunjukkan empati dan perhatian terhadap korban, serta berhenti memohon keringanan terhadap tuntutan lingkungan. Langkah ekstra hati-hati yang seharusnya diterapkan oleh BP untuk menghindari bencana ini mungkin saja memiliki biaya yang sangat tinggi, namun tetap lebih murah dari kehancuran reputasi dan bisnis yang dialami BP. Simpulan Risiko reputasi bagaikan pisau bermata dapat berperan sebagai competitive advantage bagi perusahaan, namun juga dapat berdiri sebagai ancaman bagi pencapaian bahwa reputasi merupakan salah satu aset terpenting perusahaan, dan perkembangan teknologi informasi telah meletakkan reputasi pada area risiko yang lebih tinggi, perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan sistem pengelolaan risiko reputasi yang andal. Aplikasi ERM merupakan salah satu cara tepat dalam membangun pengelolaan risiko reputasi. Dalam penerapan ERM, perusahaan dapat mengadopsi standar manajemen risiko sebagai basis pembentukan manajemen risiko satu standar yang telah diakui dan teruji secara internasional adalah ISO310002009 Risk Management – Principles and Guidelines. Standar ini menyediakan panduan generik berupa prinsip, kerangka kerja, dan proses manajemen risiko. Pada kasus risiko reputasi, penerapan ERM juga dapat menyediakan prosedur penanganan krisis reputasi sebagai antisipasi kejadian ERM dan pembentukan prosedur penanganan krisis tentu menuntut usaha yang lebih gigih dari perusahaan. Namun, dengan dibangunnya pertahanan dan kesiap-sediaan ini, pencapaian sasaran perusahaan akan menjadi lebih terjamin. Daftar Pustaka Ace Insurance. 2013. Reputation at risk Ace European risk briefing 2013. The Biz Coach 2014. BP Crisis Management, PR Misfires A case study. Delloitte. 2013.Exploring strategic risks A global survey. Joosub, T. S. 2006. Risk management strategies to maintain reputational in University of South Africa. Louisot, & Rayner, J. 2010. Managing risk to reputation From theory to practice. Toyota Recall. Retrieved from Anggraini Riadi – Senior Associate Researcher CRMS Indonesia Charvin Kusuma – Associate Researcher CRMS Indonesia Denny Susanto – Associate Researcher CRMS Indonesia
PT NMR dan seluruh karyawannya sangat menghormati hukum danperundang-undangan yang berlaku dan akan senantiasa bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pemerintah guna mengungkap kebenaran atas tuduhan-tuduhan tersebut, demikian penjelasan NMR nanti diajukan ke pengadilan, katakanlah dituduh mencemari lingkungan, apakah otomatis petinggi-petinggi perusahaan tersebut akan duduk sebagai pesakitan pula? Kemudian, terkait dengan tanggung jawab perusahaan corporate liability, timbul pertanyaan siapa yang akan bertanggung jawab seandainya perusahaan tersebut diberikan sanksi pidana karena terbukti mencemarkan lingkungan? Kejahatan korporasiDalam Bab IX Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup UU telah diatur sanksi pidana penjara dan denda terhadap badan hukum yang melakukan pencemaran. Selanjutnya, pada pasal 46 UU dinyatakan bila badan hukum terbukti melakukan tindak pidana, maka sanksinya dijatuhkan selain terhadap badan hukum, juga terhadap mereka yang memberi perintah atau yang menjadi pemimpin dalam perbuatan korporasi dalam sistim hukum Indonesia, tidak hanya dikenal dalam UU Undang-Undang Pemberantasan Korupsi dan Undang-Undang Anti Tindak Pidana Pencucian Uang money laundering juga mengatur pertanggungjawaban atas kejahatan korporasi. Sebagaimana dikutip dari makalah Patra Zen mengenai Kejahatan Korporasi, Sally S. Simpson menyatakan "corporate crime is a type of white-collar crime". Sedangkan Simpson, mengutip John Braithwaite, mendefinisikan kejahatan korporasi sebagai "conduct of a corporation, or employees acting on behalf of a corporation, which is proscribed and punishable by law". Simpson menyatakan ada tiga ide pokok dari definisi Braithwaite mengenai kejahatan korporasi. Pertama, tindakan ilegal dari korporasi dan agen-agennya berbeda dengan perilaku kriminal kelas sosio-ekonomi bawah dalam hal prosedur administrasi. Karenanya, yang digolongkan kejahatan korporasi tidak hanya tindakan kejahatan atas hukum pidana, tetapi juga pelanggaran atas hukum perdata dan baik korporasi sebagai "subyek hukum perorangan "legal persons" dan perwakilannya termasuk sebagai pelaku kejahatan as illegal actors, dimana dalam praktek yudisialnya, bergantung pada antara lain kejahatan yang dilakukan, aturan dan kualitas pembuktian dan penuntutan. Ketiga, motivasi kejahatan yang dilakukan korporasi bukan bertujuan untuk keuntungan pribadi, melainkan pada pemenuhan kebutuhan dan pencapaian keuntungan organisasional. Tidak menutup kemungkinan motif tersebut ditopang pula oleh norma operasional internal dan sub-kultur Achmad Santosa Good Governance Hukum Lingkungan 2001 mengatakan, kejahatan korporasi sebagaimana diatur dalam pasal 45 dan 46 UU merupakan rumusan kejahatan korporasi sebagaimana diatur dalam KUHP Belanda. Jadi korporasi sebagai legal persoon, dapat dipidana berdasarkan UU pertanggungjawaban pidana criminal liability dari pimpinan korporasi factual leader dan pemberi perintah instrumention giver, keduanya dapat dikenakan hukuman secara berbarengan. Hukuman tersebut bukan karena perbuatan fisik atau nyatanya, akan tetapi berdasarkan fungsi yang diembannya di dalam suatu perusahaan. Tanggungjawab korporasiMengomentari persoalan tanggung jawab korporasi di kasus pencemaran Teluk Buyat yang diduga dilakukan oleh NMR, pengamat hukum lingkungan dari Universitas Parahyangan, Stefanus Hariyanto, mengatakan dalam kasus kejahatan korporasi yang dijatuhi hukuman pidana adalah perusahaannya. Menurutnya, kalau direktur juga ikut dipidana maka persoalannya sudah menjadi personal crime. Stefanus berpendapat, apabila menuntut NMR saja, maka sanksi pidananya adalah denda, tidak termasuk penjara. Ini yang orang sering salah kaprah, dalam hukum pidana ada asas legalitas, sehingga direktur ini tidak bisa dipidanakan bila belum ada aturannya, sebab itu dia berpendapat, yang seharusnya didakwa bukan hanya NMR tapi juga individu-individu yang dianggap bertanggung jawab atas pencemaran tersebut, termasuk direkturnya. Stefanus menjelaskan, perlu ada pemahaman bahwa dalam hukum pidana ada asas kulpabilitas, sehingga harus dibuktikan bahwa seseorang bisa dipidana apabila memang terbukti bersalah. Artinya tidak bisa secara otomatis sanksi pidana dialihkan dari corporate crime menjadi personal memang direksinya bersalah maka harus dibuktikan kalau dia bersalah, baru bisa dipidana, tegas Stefanus. Dia menekankan, harus dipisahkan sanksi terhadap korporasi dan juga individu. Memang logikanya jika korporasinya bersalah maka direksinya juga bersalah, karena yang melakukan tindakan korporasi adalah direksi. Namun, dalam hukum pidana, mutlak harus dibuktikan adanya niat untuk melakukan perbuatan pidana. Inilah yang dimaksud asas mens rea guilty mind yang dikatakan oleh act is a crime because the person committing it intended to do something wrong, This mental state is generally referred to as Mens rea secara terpisah, pakar hukum pidana Harkristuti Harkrisnowo, mempunyai pendapat yang berbeda dengan Stefanus. Menurutnya, dalam hal korporasi sebagai terdakwa, maka dianggap korporasi ini yang mempunyai mens rea. Sehingga di mata Harkristuti, harus dibuktikan dalam pengadilan perbuatan apa yang dilakukan oleh karyawan perusahaan ini corporate crime adalah suatu pengecualian, karena biasanya mens rea ini terletak pada manusianya, tapi dalam hal ini perusahaan dianggap memiliki mens rea, ujarnya. Harkristuti mendasarkan argumennya berdasarkan ketentuan pidana yang terdapat dalam UU serta prinsip mengenai fiduciarie duties yang dianut dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan melihat, lembaga peradilan memang agak canggung untuk membawa korporasi ke pengadilan. Namun seingatnya, pernah ada dua kasus serupa yang pernah diputus oleh pengadilan, dimana direktur perusahaan dijatuhi pidana kurungan karena tindak pidana yang dilakukan oleh perusahaan. Mengenai dugaan pelanggaran izin yang diperoleh NMR untuk pembuangan limbah, Stefanus berpendapat hal tersebut harus dibuktikan terlebih dahulu, Kalau yang dilanggar adalah hukum administrasi berarti dia melanggar perizinan. Jadi harus dibuktikan apakah NMR melanggar ambang batas yang ditentukan dalam izin. Baru diperiksa apakah pelanggaran terhadap ambang batas tersebut menimbulkan pencemaran, paparnya. Lebih jauh menurutnya, kalau pelanggaran ini menimbulkan pencemaran, maka NMR bertanggung jawab secara pidana dan juga perdata. Yang berlaku dalam Undang-Undang Lingkungan adalah delik formal. Artinya begitu terbukti melanggar hukum administrasi ambang batas maka sekaligus melanggar hukum pidana, ujar Stefanus. Sementara itu, Radja Siregar, pengkampanye dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Walhi berpendapat tindakan NMR membuang limbah tailingnya merupakan kesalahan korporasi. Pasalnya, pihak NMR rutin melakukan monitoring terhadap sistem pembuangan limbah tersebut. Kalau ada kesalahan individual akan langsung kelihatan, cetus cenderung menilai, NMR sebagai kororasi dan direksinya bisa dimintai pertanggungjawaban terhadap pencemaran di Teluk Buyat. Sebab, NMR telah memiliki sistim pembuangan limbah tailing. Kecuali, meski sistem pembuangan telah diterapkan dan pencemaran disana bertambah buruk, maka bukan hanya direksi tapi orang per orang di NMR bisa diseret ke menambahkan, dalam sebuah kasus lingkungan yang melibatkan Walhi dengan sebuah perusahaan penyedot asap di Jawa Timur, pengadilan pernah menyatakan korporasi bersalah telah melakukan pencemaran. Pengadilan menilai, keputusan untuk membuang limbah tersebut bukanlah keputusan manajerial. Saat ini perkara tersebut masih di tingkat demikian, ia pesimistis kasus pencemaran lingkungan—termasuk NMR—akan dapat dibuktikan oleh pengadilan. Bukan karena tidak ada pencemaran, tetapi kecenderungannya hakim berprinsip karena ragu-ragu ada pencemaran, lebih baik diputus bebas, tukas Radja. Akankah NMR dan petinggi-petingginya lolos dari jerat hukum?Sejauh ini, PT Newmont Minahasa Raya NMR adalah tersangka utama pencemaran di Teluk Buyat, mengingat selama 20 tahun perusahaan tersebut melakukan kegiatan eksplorasi pertambangan emas disana. Pembuangan limbah tailing lumpur sisa penghancuran batu tambang milik NMR, diduga jadi biang keladi pencemaran. Aparat kepolisian telah memeriksa sejumlah petinggi NMR, untuk menyelidiki dugaan pencemaran lingkungan. David Sompie Manager External Relation, Jerry Koyonsow super intendent lingkungan, Putra Wijayanti super intendent pengolahan, Phil Benner manager maintenance peralatan, adalah petinggi NMR yang tengah menjalani pemeriksaan di kepolisian. Pada perkembangan terakhir, Mabes Polri berencana memeriksa Richard Ness, Presdir NMR, sebagai tersangka pencemaran sendiri dalam pernyataannya menolak tuduhan mencemari lingkungan Di sebuah situs internet, perusahaan yang telah mengakhiri operasionalnya pada 31 Agustus 2004 lalu menyatakan akan menghormati hukum dan perundang-undangan yang berlaku. NMR yakin proses pengadilan akan dapat membantu dalam mengungkap kasus ini dimana masih terdapat hasil-hasil studi dan penemuan-penemuan yang saling bertolak belakang.
Jurnal Public Relation 7 Desember 2023 Tujuan Tujuan aktivitas dari eksternal public relations adalah untuk mmbangun hubungan yang harmonis dengan pihak-pihak yang berada di luar perusahaan
Semua organisasi memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya informasi mereka aman. Kalangan industri telah lama menyadari kebutuhan untuk menjaga keamanan dari para kriminal komputer dan sekarang pemerintah telah mempertinggi tingkat keamanan sebagai salah satu cara untuk memerangi terorisme, isu-isu utama mengenai keamanan versus ketersediaan serta keamanan versus hak pribadi harus diatasi. Keamanan informasi ditujukan untuk mendapatkan kerahasiaan,ketersediaan, serta integritas pada semua sumber daya informasi perusahaan. Manajemen keamanan informasi terdiri atas perlindungan harian, yang disebut manajemen keamanan informasi dan persiapan operasional setelah suatu bencana yang disebut dengan manajemen keberlangsungan bisnis. Dua pendekatan dapat dilakukan untuk menyusun strategi-strategi Information Security management-ISM manajemen resiko dan kepatuhan tolak ukur. Perhatian akan ancaman dan resiko berhubungan dengan pendekatan manajemen risiko. Ancaman dapat bersifat internal atau eksternal, tidak disengaja atau disengaja. Risiko dapat mencakup insiden pengungkapan,penggunaan, dan modifikasi yang tidak diotorisasi serta pencurian, penghancuran dan penolakan layanan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free BAB IPENDAHULUANLatar BelakangSemua organisasi memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya informasimereka aman. Kalangan industri telah lama menyadari kebutuhan untuk menjaga keamanandari para kriminal komputer dan sekarang pemerintah telah mempertinggi tingkat keamanansebagai salah satu cara untuk memerangi terorisme, isu-isu utama mengenai keamanan versusketersediaan serta keamanan versus hak pribadi harus informasi ditujukan untuk mendapatkan kerahasiaan,ketersediaan, sertaintegritas pada semua sumber daya informasi perusahaan. Manajemen keamanan informasiterdiri atas perlindungan harian, yang disebut manajemen keamanan informasi dan persiapanoperasional setelah suatu bencana yang disebut dengan manajemen keberlangsungan pendekatan dapat dilakukan untuk menyusun strategi-strategi InformationSecurity management-ISM manajemen resiko dan kepatuhan tolak ukur. Perhatian akanancaman dan resiko berhubungan dengan pendekatan manajemen risiko. Ancaman dapatbersifat internal atau eksternal, tidak disengaja atau disengaja. Risiko dapat mencakup insidenpengungkapan,penggunaan, dan modifikasi yang tidak diotorisasi serta pencurian,penghancuran dan penolakan layanan. Dalam makalah ini, penyaji akan memaparakanmengenai keamanan IIPEMBAHASANA. KEBUTUHAN ORGANISASI AKAN KEAMANAN DAN PENGENDALIANDalam dunia masa kini, banyak organisasi semakin sadar akan pentingnya menjagaseluruh sumber daya mereka, baik yang bersifat virtual maupun fisik agar aman dari ancamanbaik dari dalam atau dari luar. Sistem komputer yang pertama hanya memiliki sedikitperlindungan keamanan, namun hal ini berubah pada saat perang viaetnam ketika sejumlahinstalasi keamanan komputer dirusak pemrotes. Pengalaman ini menginspirasi kalanganindustri untuk meletakkan penjagaan keamanan yang bertujuan untuk menghilangkan ataumengurangi kemungkinan kerusakan atau penghancuran serta menyediakan organisasidengnan kemampuan untuk melanjutkan kegiatan operasional setelah terjadi yang dimulai di kalangan industri dicontoh dan pencegahan federal ini diimplementasikan, dua isu penting harus diatasi yaknikeamana versus hak-hak individu dan keamaan versus KEAMANAN INFORMASISaat pemerintah dan kalangan industri mulai menyadari kebutuhan untukmengamankan sumber daya informasi mereka, perhatian nyaris terfokus secara eksklusifpada perlindunga peranti keras data maka istilah keamanan sistem digunakan. Istilahkeamanan sistem digunakan untuk mengambarkan perlindungna baik peralatan komputer dannonkomputer, fasilitas,data dan informasi dari penyalahgunaan pihak-pihak yang Keamanan InformasiKeamanan informasi ditujuakn untuk mencapai tiga tujuan utama yakni a. Kerahasiaan. Perusahaan berusaha untuk melindungi data dan informasinya daripengungkapan orang-orang yang tidak Ketersediaan. Tujuan dari infrastruktur informasi perusahaan adalah menyediakandata dan informasi bagi pihak-pihak yang memiliki wewenang Integritas. Semua sistem informasi harus memberikan representasi akurat atas sistemfisik yang Keamanan informasiAktivitas untuk menjaga agar sumber daya informasi tetap aman disebut manajemenkeamanan informasi information security management – ISM , sedangkan aktivitas untukmenjaga agar perusahaan dan sumber daya informasinya tetap berfungsi setelah adanyabencana disebut manajemen keberlangsungan bisnis bussiness continuity management –BCM.Jabatan direktur keamanan sistem informasi perusahaan coorporate informationsystem security officer – CISSO digunakan untuk individu di dalam organisasi, biasanyaanggota dari unit sistem informasi yang bertanggung jawab atas keamanan sistem informasiperusahaan MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASIPada bentuknya yang paling dasar, manajemen keamanan informasi terdiri atas empat tahap yaknia. Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi perusahaanb. Mendefenisikan risiko yang dapat disebabkan oleh ancaman-ancaman tersebutc. Menentukan kebijakan keamanan informasid. Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi risiko-risiko manajemen risiko risk management dibuat untuk menggambarkanpendekatan ini dimana tingkat keamanan sumber daya informasi perusahaan dibandingkandengan risiko yang ukur benchmark adalah tingkat kinerja yag disarankan. Tolak ukur keamananinformasi information security benchmark adalah tingkat kemanan yang disarankan yangdalam keadaan normal harus menawarkan perlindungan yang cukup terhadap gangguan yangtidak atau tolak ukur semacam ini ditentukan oleh pemerintah dan asosiasiindustri serta mencerminkan komponen-komponen program keamanan informais yang baikmenurut otoritas perusahaan mengikuti pendekatan ini, yang disebut kepatuhan terhadap tolakukur benchmark compliance dapat diasumsikan bahwa pemerintah dan otoritas industritelah melakukan pekerjaan yang baik dalam mempertimbangkan berbagai ancaman sertarisiko dan tolak ukur tersebut menawarkan perlindungan yang ANCAMANAncaman Keamanan Informasi Information Security Threat merupakan orang,organisasi, mekanisme, atauperistiwa yang memiliki potensi untuk membahayakan sumberdaya informasi perusahaan. Pada kenyataannya, ancaman dapat bersifat internal sertaeksternal dan bersifat disengaja dan tidak Internal dan Eksternal Ancaman internal bukan hanya mencakup karyawan perusahaan, tetapi juga pekerjatemporer, konsultan, kontraktor, bahkan mitra bisnis perusahaan tersebut. Ancaman internaldiperkirakan menghasilkan kerusakan yang secara potensi lebih serius jika dibandingkandenga ancaman eksternal, dikarenakan pengetahuan anccaman internal yang lebih mendalamakan sistem tersebut. Ancaman eksternal misalnya perusahaan lain yang memiliki produkyang sama dengan produk perusahaan atau disebut juga pesaing Kecelakaan dan disengajaTidak semua ancaman merupakan tindakan disengaja yang dilakukan dengan tujuanmencelakai. Beberapa merupakan kecelakaan yang disebabkan oelh orang-orang di dalamataupun diluar perusahaan. sama halnya Jenis- Jenis AncamanMalicious software, atau malware terdiri atas program-program lengkap atau segmen-segmen kode yang dapat menyerang suatu system dan melakukan fungsi-fungsi yang tidakdiharapkan oleh pemilik system. Fungsi-fungsi tersebut dapat menghapus file,ataumenyebabkan sistem tersebut berhenti. Terdapat beberapa jensi peranti lunak yang berbahaya,yakni a. Virus. Adalah program komputer yang dapat mereplikasi dirinya sendiri tanpa dapat diamatioleh si pengguna dan menempelkan salinan dirinya pada program-program dan boot sectorlainb. Worm. Program yang tidak dapat mereplikasikan dirinya sendiri di dalam sistem, tetapi dapatmenyebarkan salinannya melalui e-mailc. Trojan Horse. Program yang tidak dapat mereplikasi atau mendistribusikan dirinya sendiri,namun disebarkan sebagai perangkatd. Adware. Program yang memunculkan pesan-pesan iklan yang mengganggue. Spyware. Program yang mengumpulkan data dari mesin penggunaE. RISIKORisiko Keamanan Informasi Information Security Risk didefinisikan sebagai potensioutput yang tidak diharapkan dari pelanggaran keamanan informasi oleh Ancaman keamananinformasi. Semua risiko mewakili tindakan yang tidak terotorisasi. Risiko-risiko seperti inidibagi menjadi empat jenis yaitua. Pengungkapan Informsi yang tidak terotoritasis dan pencurian. Ketika suatu basis datadan perpustakaan peranti lunak tersedia bagi orang-orang yang seharusnya tidakmemiliki akses, hasilnya adalah hilangnya informasi atau Penggunaan yang tidak terotorisasi. Penggunaan yang tidak terotorisasi terjadi ketikaorang-orang yang biasanya tidak berhak menggunakan sumber daya perusahaanmampu melakukan hal Penghancuran yang tidak terotorisasi dan penolakan layanan. Seseorang dapatmerusak atau menghancurkan peranti keras atau peranti lunak, sehingga menyebabkanoperasional komputer perusahaan tersebut tidak Modifikasi yang terotorisasi. Perubahan dapat dilakukan pada data, informasi, danperanti lunak perusahaan yang dapat berlangsung tanpa disadari dan menyebabkanpara pengguna output sistem tersebut mengambil keputusan yang salah. F. PERSOALAN E-COMMERCEE-Commerce memperkenalkan suatu permasalahan keamanan baru. Masalah inibukanlah perllindungan data, informasi, dan piranti lunak, tetapi perlindungan dari pemalsuankartu kredit. Kartu Kredit “Sekali pakaiâ€Kartu sekali pakai ini bekerja dengan cara berikut saat pemegang kartu inginmembeli sesuatu seccar online, ia akan memperleh angka yang acak dari situs webperusahaan kartu kredit tersebut. Angka inilah, dan bukannya nomor kartu kredit pelannggantersebut, yang diberikan kepada pedadang e-commerce, yang kemudian melaporkannya keperusahaan kartu kredit untuk keamanan yang diwajibkan oleh VisaVisa mengumumkan 10 pratik terkait keamanan yang diharapkan perusahaan iniuntuk diikuti oleh peritelnya. Peritel yang memilih untuk tidak mengikuti praktik ini akanmenghadapi denda, kehilangan keanggotaan dalam program visa, atau pembatasan penjualandengan visa. Peritel harus 1. Memasang dan memelihara firewall2. Memperbaharui keamanan3. Melakukan enkripsi data yang disimpan4. Melakukan enkripsi pada data ynag dikirm5. Menggunakan dan memperbaharui peranti lunak anti virus6. Membatasi akses data kepada orang-orang yang ingin tahu7. Memberikan id unik kepada setiap orang yang memiliki kemudahan mengakses data8. Memantau akses data dengan id unik9. Tidak menggunakan kata sandi default yang disediakan oleh vendor10. Secara teratur menguji sistem keamananSelain itu, visa mengidentifikasi 3 praktik umum yang harus diikuti oleh peritel dalammendapatkan keamanan informasi untuk semua aktivitas bukan hanya yang berhubungandengan e-commerce1. Menyaring karyawan yang memiliki akses terhadap data2. Tidak meninggalkan data atau komputer dalam keadaan tidak aman3. Menghancurkan data jika tidak dibutuhkan lagiG. MANAJEMEN RISIKO MANAGEMENT RISKManajemen Risiko merupakan satu dari dua strategi untuk mencapai dapat dikelola dengan cara mengendalikan atau menghilangkan risiko ataumengurangi dampaknya. Pendefenisian risiko terdiri atas empat langkah 1. Identifikasi aset-aset bisnis yang harus dilindungi dari risiko2. Menyadari risikonya3. Menentukan tingkatan dampak pada perusahaan jika risiko benar-benar terjadi4. Menganalisis kelemahan perusahaan tersebutTabel Tingkat Dampak dan KelemahanDampak Parah Dampak Signifikan Dampak MinorKelemahan Tingkat TinggiMelaksanakan analisis kelemahan. Harus meningkatkan pengendalianMelaksanakan analisis kelemahan. Harus meningkatkan pengendalianAnalisis kelemahan tidak dibutuhkan Kelemahan Tingkat MenengahMelaksanakan analisis kelemahan. Sebaiknya meningkatkan analisis kelemahan. Sebaiknya meningkatkan kelemahan tidak dibutuhkanKelemahan Tingkat RendahMelaksanakan analisis kelemahan. Menjaga Pengendalian tetap analisis kelemahan. Menjaga Pengendalian tetap kelemahan tidak dibutuhkanTingkat keparahan dampak dapat diklasifikasikan menjadi1. dampak yang parah severe impact yang membuat perusahaan bangkrut atau sangatmembatasi kemampuan perusahaan tersebut untuk berfungsi2. dampak signifikan significant impact yang menyebabkan kerusakan dan biaya yangsignifikan, tetapi perusahaan tersebut tetap selamat3. dampak minor minor impact yang menyebabkan kerusakan yang mirip dengan yang terjadidalam operasional sehari-hari. Setelah analisis risiko diselesaikan, hasil temuan sebaiknya didokumentasikan dalamlaporan analisis risiko. Isi dari laporan ini sebaiknya mencakup informasi berikut ini,mengenai tiap-tiap risiko1. diskripsi risiko2. sumber risiko3. tingginya tingkat risiko4. pengendalian yang diterapkan pada risiko tersebut5. para pemilik risiko tersebut6. tindakan yang direkomendasikan untuk mengatasi risiko7. jangka waktu yang direkomendasikan untuk mengatasi risikoJika perusahaan telah mengatasi risiko tersebut, laporan harus diselesaikan dengancara menambahkan bagian akhir 8. apa yang telah dilaksanakan untuk mengatasi risiko tersebutKEBIJAKAN KEAMANAN INFORMASISuatu kebijakan keamanan harus diterapkan untuk mengarahkan keseluruhanprogram. Perusahaan dapat menerapkan keamanan dengan pendekatan yang bertahap,diantaranyaa. Fase 1, Inisiasi Proyek. Membentuk sebuah tim untuk mengawas proyek kebijakankeamanan Fase 2, Penyusunan Kebijakan. Berkonsultasi dengan semua pihak yang berminat Fase 3, Konsultasi dan persetujuan. Berkonsultasi dengan manajemen untukmendapatkan pandangan mengenai berbagai persyaratan Fase 4, Kesadaran dan edukasi. Melaksanakan program pelatihan kesadaran danedukasi dalam unit-unit Fase 5, Penyebarluasan Kebijakan. Kebijakan ini disebarluaskan ke seluruh unitorganisasi dimana kebijakan tersebut dapat Keamanan yang Terpisah dikembangkan untuka. Keamanan Sistem Informasib. Pengendalian Akses Sistem c. Keamanan Personel d. Keamanan Lingkungan Fisik e. Keamanan Komunikasi dataf. Klasifikasi Informasi g. Perencanaan Kelangsungan Usahah. Akuntabilitas Manajemen Kebijakan terpisah ini diberitahukan kepada karyawan, biasanya dalam bentuktulisan, dan melalui program pelatihan dan edukasi. Setelah kebijakan ini ditetapkan,pengendalian dapat PENGENDALIANPengendalian control adalah mekanisme yang diterapkan baik untuk melindungiperusahaan dari resiko atau untuk meminimalkan dampak resiko tersebut pada perusahaanjika resiko tersebut terjadi. Engendalian dibagi menjadi tiga kategori, yaitu 1. PENGENDALIAN TEKNISPengendalian teknis technical control adalah pengendalian yang menjadi satu didalam system dan dibuat oleh para penyusun system selam masa siklus penyusunan pengendalian teknis, jika melibatkan seorang auditor internal didalam tim proyekmerupakan satu cara yang amat baik untuk menjaga agar pengendalian semacam ini menjadibagian dari desain system. Kebanyakan pengendalian keamanan dibuat berdasarkan teknologiperanti keras dan lunak. 1. Pengendalian AksesDasar untuk keamanan melawan ancaman yang dilakukan oleh orang-orang yangtidak diotorisasi adalah pengendalian akses. Alasannya sederhana Jika orang yang tidakdiotorisasi tidak diizinkan mendapatkan akses terhadap sumber daya informasi, makapengrusakan tidak dapat akses dilakukan melalui proses tiga tahap yang mencakup1. Identifikasi pengguna. Para pengguna pertama-tama mengidentifikasi diri mereka dengancara memberikan sesuatu yang mereka ketahui, misalnya kata sandi. Identifikasi dapat pulamencakup lokasi pengguna, seperti nomor telepon atau titik masuk Autentifikasi pengguna. Setelah identifkasi awal telah dilakukan, para penggunamemverikasi hak akses dengan cara memberikan sesuatu yang mereka miliki, seperti smartcard atau tanda tertentu atau chip identifikasi. Autentifikasi pengguna dapat jugadilaksanakan dengan cara memberikan sesuatau yang menjadi identitas diri, seperti tandatangan atau suara atau pola Otorisasi pengguna. Setelah pemeriksaan identifikasi dan autentifikasi dilalui, seseorangkemudian dapat mendapatkan otorisasi untuk memasuki tingkat atau derajat penggunaantertentu. Sebagai contoh, seorang pengguna dapat mendapatkan otorisasi hanya untukmembaca sebuah rekaman dari suatu file, sementara pengguna yang lain dapat saja memilikiotorisasi untuk melakukan perubahan pada file dan autentifikasi memanfaatkan profil pengguna user profile, ataudeskripsi pengguna yang terotorisasi. Otorisasi memanfaatkan file pengendalian aksesacess control file yang menentukan tingkat akses yang tersedia bagi tiap para pengguna memenuhi syarat tiga fungsi pengendalian kases, merekadapat menggunakan sumber daya informasi yang terdapat di dlaam batasan file pengendalianakses. Pencatatan audit yang berbasis komputer terus dilakukan pada semua aktivitaspengendalian akses, seperti tanggal dan waktu serta identifikasi terminal, dan digunakanuntuk mempersiapkan laporan System Deteksi Gangguan Logika dasar dari system deteksi gangguan adalah mengenali upaya pelanggarankeamanan sebelum memiliki kesempatan untuk melakukan perusakan. Salah satu contohyang baik adalah peranti lunak proteksi virus virus protection software yang telahterbukti efektif melawan virus yang terkirim melalui e-mail. Peranti lunak tersebutmengidentifikasi pesan pembawa virus dan memperingatkan si deteksi pengganggu yang lain adalah peranti lunak yang ditujukan untukmengidentifikasikan calon pengganggu sebelum memiliki kesempatan untuk prediksi ancaman dari dalam insider threat prediction tool telah disusunsedemikian rupa sehingga dapat mempertimbangkan karakteristik seperti posisi seseorang didalam perusahaan, akses ke dalam data yang sensitive, kemampuan untuk mengubahkomponen peranti keras, jenis aplikasi yang digunakan, file yang dimilki, dan penggunaanprotocol jaringan tertentu. Hasil pembuatan profilan seperti ini, yang beberapa berbentukkuantitatif, dapat mengklasifikasikan ancaman internal ke dalam kategori seperti ancamanyang disengaja, potensi ancaman kecelakaan, mencurigakan, dan tidak Firewall Sumber daya komputer selalu berada dalam resiko jika terhubung ke jaringan. Salahsatu pendekatan keamanan adalah secara fisik memisahkan situs Web perusahaan denganjaringan internal perusahaan yang berisikan data sensitive dan system informasi. Cara lainadalah menyediakan kata sandi kepada mitra dagang yang memungkinkannya memasukijaringan internal dari Internet. Pendekatan ketiga adalah membangun dinding pelindung atau firewall. Firewallberfungsi sebagai penyaring dan penghalang yeng membatasi aliran data ked an dariperusahaan tersebut dan Internet. Konsep dibalik firewall adalah dibuatnya suatu pengamanuntuk semua komputer pada jaringan perusahaan dan bukannya pengaman terpisah untukmasing-masing computer. Beberapa perusahaan yang menawarkan peranti lunak antivirusseperti McAfee di dan sekarang memberikan perantilunak firewall tanpa biaya ekstra dengan pembelian produk antivirus mereka. Ada tiga jenisfirewall, yaitu1. Firewall Penyaring Paket. Router adalah alat jaringan yang mengarahkan aliran lalu lintasjaringan. Jika router diposisikan antara Internet dan jaringan internal, maka router dapatberlaku sebagai firewall. Router dilengkapi dengan table data dan alamat-alamat IP yangmenggambarkan kebijakan penyaringan. Untuk masing-masing transmisi, router mengaksestable-tabelnya dan memungkinkan hanya beberapa jenis pesan dari beberapa lokasi Internetalamat IP untuk lewat. Alamat IP IP Address adalah serangkaian empat angka masing-masing dari 0 ke 255 yang secara unik mengidentifikasi masing-masing computer yangterhubung dengan Internet. Salah satu keterbasan router adalah router hanya merupakan titiktunggal keamanan, sehingga jika hacker dapat melampuinya perusahaan tersebut bisamendapatkan masalah. “IP spoofingâ€, yaitu menipu table akses router, adalah dalah satumetode yang digunakan untuk pembajak untuk menipu Firewall Tingkat Sirkuit. Salah satu peningkatan keamanan dari router adalah firewalltingkat sirkuit yang terpasang antara Internet dan jaringan perusahaan tapi lebih dekat denganmedium komunikasi sirkuit daripada router. Pendekatan ini memungkinkan tingkatautentifikasi dan penyaringan yang tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan router. Namun,keterbatasan dari titik tunggal keamanan tetap berlaku. 3. Firewall Tingkat Aplikasi. Firewall ini berlokasi antara router dan computer yangmenajlankan aplikasi tersebut. Kekuatan penuh pemeriksaan keamanan tambahan dapatdilakukan. Setelah permintaan diautentifikasi sebagai permintaan yang berasal dari jaringanyang diotorisasi tingkat sirkuit dan dari computer yang diotorisasi penyaringan paket,aplikasi tersebut dapat memnita informasi autentifikasi yang lebih jauh seperti menanyakankata sandi sekunder, mengonfirmasikan identitas, atau bahkan memeriksa apakah permintaan tersebut berlangsung selama jam-jam kerja biasa. Meskipun merupakan jenis firewall yangpaling efektif, firewall ini cenderung untuk mengurangi akses ke sumber daya. Masalah lainadalah seorang programmer jaringan harus penulis kode program yang spesifik untukmasing-masing aplikasi dan mengubah kode tersebut ketika aplikasi ditambahkan, dihapus, Pengendalian KriptografisData dan informasi yang tersimpan dan ditransmisikan dapat dilindungi daripengungkapan yang tidak terotorisasi dengan kriptografi, yaitu penggunaan kode yangmenggunakan proses-proses matematika. Data dan informasi tersebut dapat dienkripsi dalampenyimpanan dan juga ditransmisikan kedalam jaringan. Jika seseorang yang tidak memilikiotorisasi memperoleh akses enkripsi tersebut akan membuat data dan informasi yangdimaksud tidak berarti apa-apa dan mencegah kesalahan kriptografis semakin meningkat karena e-commerce, dan produk khususditujukan untuk meningkatkan keamanan e-commerce telah dirancang. Salah satunya adalahSET Secure Electronic Transactions, yang ,melakukan pemeriksaan keamananmenggunakan tanda tangan digital. Tanda tangan ini dikeluarkan kepada orang-orang yangdapat berpartisispasi dalam transaksi e-commerce – pelanggan, penjual, dan institusikeuangan. Dua tanda tangan biasanya digunakan menggantikan nomor kartu Pengendalian FisikPeringatan pertama terhadap gangguan yang tidak terotorisasi adalah mengunci pinturuangan computer. Perkembangan seterusnya menghasilkan kunci-kunci yang lebih canggihyaitu dibuka dengan cetakan telapak tangan dan cetakan suara, serta kamera pengintai danalat penjaga keamanan. Perusahaan dapat melaksanakan pengendalian fisik hingga padatahap tertinggi dengan cara menempatkan pusat komputernya ditempat terpencil yang jauhdari kota dan jauh dari wilayah yang sensitive terhadap bencana alam seperti gempa bumi,banjir, dan Meletakkan Pengendalian Teknis Pada TempatnyaAnda dapat melihat dari daftar penjang pengendalian teknis ini dan tidak semuanyadicantumkan, bahwa teknologi telah banyak digunakan untuk mengamankan teknis dikenal sebagai yang terbaik untuk keamanan. Perusahaan biasanyamemilih dari daftar ini dan menerapkan kombinasi yang dianggap menawarkan pengamanyang paling PENGENDALIAN FORMALPengendalian formal mencakup penentuan cara berperilaku, dokumentasi prosedurdan praktik yang diharapkan, dan pengawasan serta pencegahanperilaku yang berbeda daripanduan yang berlaku. Pengendalian ini bersifat formal karena manajemen menghabiskanbanyak waktu untuk menyusunnya, mendokumentasikannya dalam bentuk tulisan, dandiharapkan dapat berlaku dalam jangka PENGENDALIAN INFORMALPengendalian informal mencakup program-program pelatihan dan edukasi sertaprogram pembangunan manajemen. Pengendalian ini ditujukan untuk menjaga agar parakaryawan perusahaan memahami serta mendukung program keamanan TINGAKAT PENGENDALIAN YANG TEPATKetiga jenis pengendalian – teknis, formal, dan informal – mengharuskan bukanlah merupakan praktik bisnis yang baik untuk mengahabiskan lebih banyakuang pada pengendalian dibandingkan biaya yang diharapkan dari resiko yang akan terjadi,maka pengendalian harus ditetapkan pada tingkat yang sesuai. Dengan demikian, keputusanuntuk mengendalikan pada akhirnya dibuat berdasarkan biaya versus keuntungan, tapi dalambeberapa industry terdapat pula pertimbangan-pertimbangan lain. DUKUNGAN PEMERINTAH DAN INDUSTRIBeberapa organisasi pemerintahan dan internasional telah menentukan standar-standaryang ditujukan untuk menjadi panduan organisasi yang ingin mendapatkan keamananinformasi. Beberapa standar ini berbentuk tolak ukur, yang telah diidentifikasi sebelumnyasebagai penyedia strategi alternative untuk manajemen resiko. Organisasi tidak diwajibkanmengikuti standar ini, namun standar ini ditujukan untuk memberikan bantuan kepadaperusahaan dalam menentukan tingkat target keamanan. Berikut ini adalah beberapacontohnya ï‚ BS7799 Milik Inggrisï‚ BSI IT Baseline Protection Manualï‚ COBITï‚ GASSP Generally Accepted System Security Principlesï‚ ISF Standard of Good PracticeTidak ada satupun dari standar-standar ini yang menawarkan cakupan yangmenyeluruh dari masalah ini. Namun, jika disatukan, standar-standar tersebut menjadi dasaryang baik untuk diikuti perusahaan dalam menentukan kebijakan keamanan informasinyasendiri yang mendukung budaya organisasi PEMERINTAHPemerintah baik di Amerika Serikat maupun Inggris telah menentukan standard anmenetapkan standardan menetapkan peraturan yang ditujukan untuk menaggapi masalahpentingnya keamanan informasi yang makin meningkat, terutama setelah peristiwa 9/11 dansemakin meluasnya internet serta peluang terjadinya kejahatan computer. Beberapadioantaranya adalah ï‚ Standar Keamanan Komputer Pemerintah Amerika Serikatï‚ Undang-undang Anti Terorisme, Kejahatan, dan Keamanan Inggris ATCSA 2001STANDAR INDUSTRIThe Center for Internet Security CIS adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untukmembantu para mengguna computer guna membuat system mereka lebih aman. Bantuandiberikan melalui dua produk – CIS Benchmark dan CIS Scoring Tools. SERTIFIKASI PROFESIONALMulai tahun 1960-an,profesi TI mulai menawarkan program sertifikasi. Tiga contoh berikutmengilustrasikan cakupan dari program-program ini. ï‚ Asosiasi Audit Sistem dan Pengendalianï‚ Konsersium Sertifikasi Keamanan Sistem Informasi Internasionalï‚ Institute SANSMELETAKKAN MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI PADA TEMPATNYAPerusahaan harus mencanangkan kebijakan manajemen keamanan informasi sebelummenempatkan pengendalian yang didasarkan atas identifikasi ancaman dan risiko ataupunatas panduan yang diberikan oleh pemerintah atau asosiasi industri. Perusahaan harusmengimplementasikan gabungan dari pengendalian teknis, formal, dan informal yangdiharapkan untuk menawarkan tinngkat keamanan yang diinginkan pada batasan biaya yangditentukan dan sesuai dengan pertimbangan lain yang membuat perusahaan dan sistemnyamamapu berfungsi secara KEBERLANGSUNGAN BISNISManajemen keberlangsungan bisnis bussines continuity management – BCM adalahaktivitas yang ditujukan untuk menentukan operasional setelah terjadi gangguang sisteminformasi. Pada tahun awal penggunaan komputer, aktivitas ini disebut perencanaan bencanadisaster planing, namun istilah yang lebih positif perencanaan kontijensi contigency plan, menjadi populer. Elemen penting dalam perenccanaan kontijensi adalah rencana kontijensi,yang merupakan dokumen tertulis, formal yang menyebutkan secara detail tindakan-tindakanyang harus dilakukan jika terjadi gangguan, atau ancaman gangguan, pada operasi komputasiperusahaan. Banyak perusahaan telah menemukan bahwa, dibanding sekedar mengandalkan, saturencana kontijensi besar, pendekatan yang terbaik adalah merancang beberapa sub rencanayang menjawab beberapa kontijensi yang spesifik. Sub rencana yang umum mencakup Rencana darurat Emergency plan. Rencana darurat menyebutkan cara-cara yang akanmenjaga keamanan karyawan jika bencana terjadi. Cara-cara ini mencakup sistem alarm,prosedur evakuasi dan sistem pemadaman cadangan. Perusahaan harus mengatur agar fasilitas komputer cadangan tersediaseandainya fasilitas yang biasa hancur atau rusak sehingga tidak digunakan. Cadangan inidapat diperoleh melalui kombinasi dari 1. Redudansi. Peranti keras, peranti lunak dan data di duplikasikan sehingga jika satu settidak dapat dioperasikan, set cadangannya dapat meneruskan Keberagaman. Sumber daya informasi tidak dipasang pada tempat yang sama,komputer dibuat terpisah untuk wilayah operasi yang Mobilitas. Perusahaan dapat membuat perjanjian dengan para pengguna peralatanyang sama sehingga masing-masing perusahan dapat menyediakan cadangan kepadayang lain jika terjadi bencana besar. Pendekatan yang lebih detail adalah membuatkontrak dengan jasa pelayanan cadangan hot site dan cold site. Hot site adalahfasilitas komputer lengkap yang disediakan oleh pemasok untuk pelanggannya untukdigunakan jika terdapat situasi darurat. Cold site hanya mencakup fasilitas bangunannamun tidak mencakup fasilitas komputer. Rencana catatan penting. Catatan penting vital records perusahaan adalah dokumenkertas, microform dan media penyimpanan optimis dan magnetis yang penting untukmeneruskan bisnis perusahaan tersebut. Rencana catatan penting vital records planmenentukan cara bagaimna catatan penting tersebut harus dilindungi. Selain menjaga catatantersebut di situs komputer, cadanan harus disimpan dilokasi. Semua jenis catatan dapat secarafisik dipindahkan ke lokasi terpencil tersebut, namun catatan komputer dapat ditransmisikansecara MANAJEMEN KEBERLANGSUNGAN BISNIS PADATEMPATNYAManajemen keberlangsungan bisnis merupakan salah satu bidang pengunaankomputer dimana kita dapat melihat perkembangan besar. Banyak upaya telah dilaksanakanuntuk mengembangkan perencanaan kontijensi, dan banyak informasi serta bantuan telahtersedia. Tersedia pula rencana dalam paket sehingga perusahaan dapat mengadaptasinya kedalam kebutuhan khususnya. Sistem komputer TAMP memasarakan sistem pemulihanbencana disaster recovery system – DRS yang mencakup sistem manajemen basis dasa,instruksi, dan perangkat yang dapat digunakan untuk mempersiapkan rencana dan garis besar tersedia bagi perusahaan untuk digunakan sebagai titik awal atautolak IIIPENUTUP Dalam dunia masa kini, banyak organisasi semakin sadar akan pentingnya menjagaseluruh sumber daya mereka, baik yang bersifat virtual maupun fisik agar aman dari ancamanbaik dari dalam atau dari luar. Istilah keamanan sistem digunakan untuk mengambarkanperlindungna baik peralatan komputer dan nonkomputer, fasilitas,data dan informasi daripenyalahgunaan pihak-pihak yang tidak berwenang. Aktivitas untuk menjaga agar sumberdaya informasi tetap aman disebut manajemen keamanan informasi information securitymanagement – ISM , sedangkan aktivitas untuk menjaga agar perusahaan dan sumber dayainformasinya tetap berfungsi setelah adanya bencana disebut manajemen keberlangsunganbisnis bussiness continuity management – BCM. Istilah manajemen risiko riskmanagement dibuat untuk menggambarkan pendekatan ini dimana tingkat keamanan sumberdaya informasi perusahaan dibandingkan dengan risiko yang Keamanan Informasi Information Security Threat merupakan orang,organisasi, mekanisme, atauperistiwa yang memiliki potensi untuk membahayakan sumberdaya informasi perusahaan. Pada kenyataannya, ancaman dapat bersifat internal sertaeksternal dan bersifat disengaja dan tidak Keamanan Informasi Information Security Risk didefinisikan sebagai potensioutput yang tidak diharapkan dari pelanggaran keamanan informasi oleh Ancaman keamananinformasi. E-Commerce memperkenalkan suatu permasalahan keamanan baru. Masalah inibukanlah perllindungan data, informasi, dan piranti lunak, tetapi perlindungan dari pemalsuankartu kredit. Pengendalian control adalah mekanisme yang diterapkan baik untukmelindungi perusahaan dari resiko atau untuk meminimalkan dampak resiko tersebut padaperusahaan jika resiko tersebut terjadi. Engendalian dibagi menjadi tiga kategori, yaitu teknis, formal dan PUSTAKAï‚Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empatï‚ Y. M., 2019. Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 23.. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
. 225 309 225 173 42 479 496 353